Pemkot Jakbar akan Evaluasi RW Siaga
By Admin
nusakini.com-Jakarta-Pemkot Jakarta Barat akan melakukan monitoring sekaligus evaluasi keberadaan RW siaga pada masing-masing kelurahan. Itu dilakukan dalam rangka mewujudkan terbentuknya kelurahan siaga.
"Dulu pernah ada surat keputusan walikota pada tahun 2012, terkait adanya kelurahan siaga. Namun, sampai sekarang belum berjalan," ujar Yunus Burhan, Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat, sesaat membuka pertemuan lintas sektoral kegiatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat serta kelurahan siaga aktif di kantor Walikota Jakarta Barat, Selasa (25/9).
Menurut Yunus, bila berbicara kelurahan siaga, berarti setiap RW yang ada di lingkungan kelurahan menjadi Rw siaga. Dengan begitu, masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut akan baik dan sehat.
Namun pembentukan rw siaga di Jakarta Barat, masih jauh dari harapan. Sehingga perlu adanya evaluasi secara menyeluruh dalam rangka membentuk kelurahan siaga. "Kalau ingin menjadikan rw siaga, bicaranya tak hanya soal kesehatan, tapi melibatkan lini sektor yang lain, seperti Sudis PPAPP, Sudis Sosial, dan sebagainya," tutur Yunus.
Sebelumnya, Kepala Sudis Kesehatan Jakarta Barat, dr. Weningtyas Purnomo Rini menjelaskan, kegiatan promosi kesehatan terintegrasi ini dilaksanakan kali dua dalam setahun.Kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya mengaktifkan kembali kelurahan siaga yang didalamnya terdapat beberapa Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) untuk mendukung promosi kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat.
"Kelurahan siaga adalah kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan gawat darurat," papar Weningtyas.
Permasalahan kesehatan yang kerap muncul di masyarakat yang perlu ditanggulangi, diantaranya, kematian ibu dan bayi, peran serta masyarakat dalam UKBM yakni, posyandu, posbindu, dan sebagainya, kasus penyakit bersumber lingkungan, seperti diare, DBD, dan budaya prilaku hidup sehat.
Pembentukan kelurahan siaga diawali dari adanya rw siaga. Dengan begitu, nantinya dapat dilakukan upaya pencegahan suatu permasalahan kesehatan masyarakat. "Kalau ada RW siaga, maka di situ akan ada pemberdayaan masyarakatnya," jelasnya.
Kegiatan promosi lintan sektoral ini diikuti bagian perwakilan UKPD/SKPD, puskesmas, anggota TP PKK Jakbar pada 4 wilayah kecamatan yakni Tamansari, Tambora, Palmerah dan Grogol Petamburan. Kegiatan diisi dengan penyampaian materi mengenai peningkatan promosi kesehatan dengan pemberdayaan masyarakat dalam wujudkan masyarakat sehat oleh Kasie pelayanan kesehatan masyarakat, dr Nita. (p/ab)